Membawa kebenaran itu memang payah Namun... Jika hati itu telah menjadi milik Allah Maka tiada lagi kegundahan jiwa.
Bukan mudah... Yang penting walau apa pun persepsi manusia Selagi Al-Quran dan As-Sunnah menjadi benteng kehidupan, Juga... Solat lima waktu ditegakkan dengan penuh kehambaan
Pasti... Pasti akan Allah s.w.t. tunjukkan jalan. Ambillah insan... Pengalaman hidup yang dilalui sebagai pengajaran
Namun... Kesedaran yang Allah ilhamkan Mampu menggoncangkan hati dan iman
Sungguh... Bukan mata yang buta tapi hati di dada Beruzlahlah kelak kan kau temui hikmah Bersabarlah sesungguhnya itu adalah tarbiyah Allah
Bersihkanlah.... Segala persepsi yang membelenggu dirimu Aku hanya berpesan Untuk sama seiring sejalan menuju Tuhan
Yakinlah... Sungguh Allah itu dekat Mengapa tidak kau rasainya
Apakah manusia telah lupa? Setelah ia merasakan kecukupan dalam kehidupan Ia sombong pada Tuhan... Ia lupa... Siapa yang membukakan matanya selama ini? Siapa yang memberikan rezekinya selama ini? Siapa? Kalau bukan Tuhan... Tapi kenapa manusia lupa...
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi kerana Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang bertakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu kerana ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahat Teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan." (An-Nisa,4:135)
"Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan." (Al-An'am,6:126)
pesanan dari ku untuk diriku dan dirimu
Menangislah sahabat, Kerna air mata adalah bicara yang terindah. Air mata terindah lahir, Bilamana kamu terpisah dengan kemaksiatan, Bilamana kamu bertaubat dengan jiwa penyesalan, Tika dirimu mengusir kawan-kawan yang buruk perangai, Tatkala itu kamu pasti merasakan titisan air hangat dipipimu. Dan Bilamana dirimu meraih tangan, Insan bergelar sahabat, Tanpa dirimu sedari pipi dibasahi, Butiran mutiara yang sangat indah.